Ucapan saya

Selamat datang d'blog saya,yang serba sederhana.



blog ini terbina untuk meluahkan perasaan dan mengisi waktu yang kosong. kepada penulis blog yang telah menyalin atau mencetak karya yang ada dalam blog ini,tanpa seizin saya,di harap me-delete daripada blok anda.



Terima kasih,,atas kerja samanya n perhatianya,,saya sangat menghargainya..

Jumat, 31 Desember 2010

Kurengkuh Duka Nestapamu! 9

Pagi itu udara sangat cerah. Di langit tak menampakkan adanya mendung. Marina di pagi itu sedang asyik menyiram bunga. Pekerjaan rutin pagi hari setelah melepaskan keberangkatan suaminya ke kantor. Pagi itu Marina mengenakan kaos kuning dengan celana pendek putih. Rambutnya di ikat pakai pita merah. Marina kelihatan cantik dan mempesona. Apalagi kulit pahanya yg putih mulus dapat menggetarkan jantung lelaki yg melihatnya.

Sebuah kereta berhenti di depan pagar halaman. Seorang gadis turun mengenakan celana jeans dan kemeja merah menyala. Gadis itu adalah Rita. Melangkah mendekati Marina.

"Selamat pagi," tegur Rita sambil meneliti wajah Marina. Cantik sekali. Pantas Djohan tergila gila gadis ini, kata hati Rita. Dari ujung rambut sampai ujung kaki Marina diperhatikannya. Sungguh tiada yg cacat. Perasaan iri menyelinap dalam dada.

"Selamat pagi," balas Marina ramah.

"Apa benar anda yg bernama Marina?" tanya Rita.

"ye, saya Marina,"

"Saya adalah bekas sahabat Djohan semasa sekolah dulu."

"Oooh ye?" Marina tersenyum ramah.

Rita mengulurkan telapak tangannya untuk mengajak berkenalan. Marina dengan senang hati menyambut uluran tangan gadis itu. Mereka berjabatan tangan.

"Jom masuk, kita bicara di dalam," pelawa Marina.

Memang itu yg diharapkan Rita. Pelawaan Marina disambut dengan gembira. Dia mengikuti Marina melangkah masuk dan duduk di ruang tamu. Rita melayangkan pandanganya ke seluruh isi rumah. Perabotan yg ada di ruang itu serba mewah.

"Sayang sekali Abang Djohan baru saja berangkat ke kantor," kata Marina.

"Jam berapa biasanya dia pulang?"

"Tak tentu. Kadang kadang sore, tapi kadang kadang juga malam."

Rita menghela napas berat.

"Penting sekali ingin bertemu abang Djohan?" tanya Marina.

"Ah, tak.Cuma ingin berbincang dan melihat kemajuannya. Sebab saya ingin membuktikan kabar,kalau Djohan sekarang jadi direktur dan hidupnya kaya raya.Ternyata kabar itu memang benar.Sungguh hebat Djohan. Saya tak menyangka bisa seperti ini."

Marina hanya tersenyum.

"Djohan tinggal di sini sudah lama?" tanya Rita.

"Baru 2bln"

"Anda juga tinggal di sini?"

"Saya istri abang Djohan," kata Marina jujur.

Bagai ada petir di siang bolong yg tiba tiba menyambar Rita. Hampir dia berteriak histeris mendengar keterangan Marina.Tapi dengan sadar Rita cepat cepat menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan.Marina termangu melihat perubahan yg drastis dialami Rita.Tapi sebelum Marina bertanya, gadis itu sudah buru buru lari meninggalkan ruang tamu.

"Tungguu!" teriak Marina.

Rita tak menghiraukan lagi teriakan Marina. Dia terus berlari menuju kereta. Masuk ke dalam kereta sambil membanting pintu. Marina menghampiri Rita yg telah siap menghidupkan mesin kereta. Dia menegur Rita dengan perasaan tak menentu.

"Siapakah sebenarnya anda?" tanya Marina.

Tak terdengar jawaban dari Rita. Gadis itu menghidupkan mesin kereta dan langsung tancap gas.Sementara Marina bingung memandang berlalunya gadis yg tak di kenalnya.

*****

kereta Honda Jazz memasuki halaman sebuah rumah mewah. Seorang gadis yg berwajah kesal turun.Pintu kereta dibanting keras. Langkah kakinya begitu cepat memasuki rumah. Dengan perasaan hancur dilemparkannya beg ke atas meja.

Rosmari yg melihat gelagat anak gadisnya jadi heran.Segera diikuti langkah Rita menuju ke bilik.Gadis itu membanting dirinya di atas tempat tidur. Menangis sejadi jadinya.Rosmari mendekati anak gadisnya dan membelai rambut Rita.

"Apa yg terjadi, anakku?" tanya ibunya lembut. Namun pertanyaan itu tak segera dijawab oleh Rita. Tangis Rita semakin memilukan Rosmari tambah bingung.

"Hentikanlah tangismu, dan ceritakan pada mama apa yg telah terjadi," bujuk Rosmari penuh perhatian.

"Mama...Djohan, Djohan telah menikah...," kata Rita tersendat sendat di sela isak tangisnya.
Rosmari terkejut mendengar ucapan anaknya.

"Djohan telah menikah? Dengan siapa dia menikah?"

"Dengan Marina...,"

"Ooooh...Tuhan. Ternyata anak itu tak tahu membalas budi," gumam Rosmari dengan kesal.

"Djohan membelikan rumah baru di pondok indah," kata Rita.

"Papamu harus tahu hal ini. Sudah pasti Djohan menggunakan uang perusahaan untuk membelikan rumah itu."

"Pasti mama. Pasti Djohan melakukan itu. Demi perempuan itu dia berbuat korupsi!"

"Biar papamu yg akan menyelesaikan hal ini,"

Rosmari bergegas meninggalkan bilik Rita. Dia menjumpai suaminya yg sedang membaca buku di bilik. Melihat kemunculan istrinya, Burnama bingung. Kerna wajah Rosmari merah padam.

"Pa, Djohan benar benar kurang ajar!" marah Rosmari.

"Kenapa?"

"Ternyata dia telah menikah dengan Marina tanpa setahu kita. Djohan juga membelikan rumah Marina di pondok indah."

"Haeiii, kau tak mengigau, ma?"

"Tak. Rita yg memberi tahu. Rita baru saja mengeceknya."

"Gila! Benar benar gila! Kalau memang benar, Djohan harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Aku tak akan berdiam diri!" ujar Burnama dengan muka merah padam.

"Telphone Djohan suruh datang ke sini!" perintah Burnama.

Rosmari buru buru keluar dari bilik dan menelphone Djohan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar