Ucapan saya

Selamat datang d'blog saya,yang serba sederhana.



blog ini terbina untuk meluahkan perasaan dan mengisi waktu yang kosong. kepada penulis blog yang telah menyalin atau mencetak karya yang ada dalam blog ini,tanpa seizin saya,di harap me-delete daripada blok anda.



Terima kasih,,atas kerja samanya n perhatianya,,saya sangat menghargainya..

Kamis, 30 Desember 2010

Kurengkuh Duka Nestapamu! 3

ROsmari membimbing Djohan masuk kebilik dengan penuh perhatian dan kasih sayang melebihi ibu kandungnya.

"Djohan,sudah saatnya kau mengetahui segalanya," kata Rosmari lunak.

"saya tak paham selama ini."

"kami sangat menyayangimu, Djohan. Kami takut kehilangan dirimu. Maka sebelum kami tiada ingin melihat hidupmu bahagia. Dan kau tetap menjadi anak kami. Mungkin kau juga tahu, jika kedua orang tuamu di kampung telah menyerahkan sepenuh hati pada kami. Mereka bahagia melihat keadaanmu sekarang. Ibumu yg menderita penyakit jantung bisa terus terawat oleh dokter. Ayahmu yg lumpuh sudah mulai dapat berjalan. Bukankah semua itu kerna keadaanmu selama berkumpul dengan kami? Jangan hancurkan kebahagiaan yg akan datang, anakku."

"saya tahu, bu. Tapi kenapa saya tak di izinkan menikah dengan Marina?"

"kerna kami takut kehilangan dirimu."

"Saya akan tetap membalas kebaikan budi ibu dan ayah. Saya tetap menyayangi sebagai anak kandung sendiri.

"Tapi tak sepenuhnya menjadi anak kami lagi."

"Lalu maksud ibu dan ayah yg sebenarnya?"

"Sebulan lagi Rita akan pulang dari Jerman. Rencana kami, Rita akan segera kami nikahkan denganmu."

Djohan terhenyak di tempat duduknya. Pikirannya terbang entah ke mana. Sukmanya seolah olah telah lepas dari jasadnya.

"Dengan jalan itu kau tetap menjadi anak kami dan mewarisi seluruh harta kekayaan. Bisa meneruskan perusahaan yg suatu saat kami telah kembali ke pangkuan Illahi. Kau dapat hidup berbahagia di samping Rita. Kau faham? Semua itu demi kebahagiaan kalian berdua di masa yg akan datang." Rosmari mengelus elus pudak Djohan.

"Kau gembira bukan?" tanya Rosmari.

Djohan mengangguk lesu. Hatinya bagaikan diiris iris sembilu. Dia berat membalas budi kedua orang tua angkatnya dengan menikahi Rita. Djohan tak mencintai gadis itu. Tapi keadaan memaksa harus menerima kenyataan itu. Ingat kedua orang tuanya di kampung yg sakit sakitan. Ingin rasanya Djohan berteriak kencang kencang. Menangisi keadaan Marina yg dilanda kedukaan dan tercampakkan di lembah nestapa. Tapi demi cintanya. Djohan tetap nekad akan menikahi gadis itu. Dia akan menghadapi apa pun yg akan terjadi. Bagi Djohan, Marina adalah segala galanya.

Rosmari berjalan meninggalkan Djohan yg masih duduk termenung. Berlalunya Rosmari dari bilik itu membalut kepedihan di hati Djohan. Huh! Balas budi harus mengorbankan cinta sejati. Menikah dengan gadis yg tak dicintai. Alangkah pahitnya kenyataan itu. Djohan mengeluh dalam kesendiriannya. Menyesali mengapa harus begini. Mereguk kebahagiaan bukan dari hati nuraninya. Melainkan dengan balas budi.

*****

Djohan memenuhi janjinya. Seminggu kemudian Djohan melangsungkan pernikahan dengan Marina. Perkawinan itu sangat sederhana sekali. Memanggil penghulu di rumah yg disaksikan oleh kedua orang tua Marina dan dua orang sahabat, yaitu Redo dan Nina. Purba mengesyahkan akad nikah itu dengan hati terharu.

Setelah selesai akad nikah, Djohan dan Marina berbulan madu ke puncak. Sepasang pengantin baru ini berbulan madu penuh kebahagiaan.
Namun apa yg ditempuh Djohan tanpa setahu keluarga Burnama. Waktu satu minggu berbulan madu ke puncak, Djohan memberi alasan ke pada orang tua Rita mengurus bisnis ke Singapura sehingga hal yg dilakukan diam diam ini tak menimbulkan kecurigaan kedua orang tua angkatnya.

Sepulangnya dari berbulan madu, kesulitan mulai timbul. Tak mungkin Djohan menempatkan Marina di rumahnya. Sebab kedua orang tua angkatnya akan tahu keadaan Djohan yg telah resmi menikah dengan Marina. Untuk sementara Djohan menitipkan Marina di rumah mertua.

Dalam waktu lima hari Djohan berusaha membelikan sebuah rumah untuk Marina. Untuk membeli rumah itu Djohan memakai uang perusahaan. Semua diperkirakan habis sekitar dua puluh lima juta, termasuk membeli perabotan rumah tangga. Kemudian Djohan memboyong Marina untuk menempati rumah baru itu.

Sejak Marina menempati rumah baru, dia seperti memasuki dunia kemewahan yg serba indah. Hidupnya bergelimpang kebahagiaan. Semua impiannya sudah menjadi kenyataan.
Dan Marina menampakkan sifat sebagai seorang istri yg setia terhadap Djohan.

---berrrrr....:-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar