{} 15 Juni 2010
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Indahnya mentari musim panas yg kini tengah terbenam menyelimuti hati Sven Kuwabara yg sedang termenung.
Semilir angin membantu riak riak ombak mencium ujung jari Sven yg basah tersentuh air laut.
Sinar mentari semakin menguning dan sekarang keemasan hampir jingga,memantul di air laut yg masih berwarna biru cantik. tapi Sven seolah tak terpengaruh rayuan alam.Sven tak peduli pada keindahan di hadapanya.Dia juga tak peduli pada apapun saat ini.Sven tetap termenung,mengingat kebodohan yg telah di ukirnya 2 tahun silam.
Ya,Sven menganggab dirinya bodoh 2 tahun lalu,kerna dia masih terlalu buta tentang rambu lalu lintas cinta.
Meskipun kini mentari memancarkan sinar terakhirnya yg paling mempesona,tapi Sven sungguh tak sedang menikmati keelokan sang raja siang itu.Dia tenggelam,hanyut di telan kepingan masa lalu yg melengkapi puzzle kehidupanya dan Sven juga mulai bercerita pada angin yg semilir lembut,sambil memainkan sebuah kertas berwarna biru muda..
Masa lalu****
{}10 Februari 2008
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
SMA mabashi yg penuh dengan kerindangan pohon sakura terasa akrab ketika untuk pertama kalinya kulangkahkan kaki melalui gerbang sekolah berwarna merah bata itu.
SMA ini masuk kategori sekolah terunggul di Kyoto.Gedung sekolahnya tak kalah megah jika di bandingkan dengan gedung sekolahku di tokyo,kotaku dulu.
SMA Mabashi punya ruang kelas full AC yg luas,laboritorium berbentuk tabung,hall center,lapangan sepakbola dan tak ketinggalan taman berumput tebal dengan kursi kursi tamannya yg bisa di jadikan tempat untuk makan siang.
Ruang kelasku di bangunan paling depan arah utara,kelas paling ujung di lantai 2.kelas yg ramah kerna saat aku baru saje memasuki kelas untuk mengikuti pelajaran pada hari pertama,semua anak berdiri dengan di iringi koor(ucapan),"yoku irrashaimashita(selamat datang)".
Kyoto emang menarik.sesaat sehabis otosan(ayah) berbicara bahwa dia akan dipindahtugaskan ke sini,aku langsung tau,aku akan tinggal di pulau yg di penuhi dengan kuil dan di lengkapi dengan pabrik sutra kyoto yg terkenal itu.
Kesanalah otosan(ayah) dipindahtugaskan.
Nak tak nak,aku harus melangkahkan kaki dengan meninggalkan sejuta kenangan tentang tokyo,tempat kelahiranku,kota utama tempat raja bersemayam.
{}25 April 2008
¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Bulan ke-4 aku di Kyoto berlalu menggembirakan.Ada banyak siswa yg sudah kukenal.salah satunya yg paling akrab adalah Ken Murata,teman 1 kelasku.
Penampilanya selalu rapi.Ken anak orang kaya yg di kelilingi banyak anak perempuan Mabashi.Lalu ada Kenichi Matsuyama dan Naohiro takahara dari klub Kendo.
Mereka sukar di pisahkan kerna punya hobi yg sama.
Masih banyak siswa dari kelas lain yg kukenal.tapi sepertinya,hanya seorang yg akan terus kuingat lama,sehabis nanti aku lulus dari Mabashi.Ya,aku menyukainya.
Dia punya pesona yg berhasil memikatku dan anak perempuan itu bernama Rizuki Haruna chan.
"Rizuki-chan,onaka ga ippai desu(aku lapar),jom ke shokudo(kantin)"
suara Erika Toda tepat di belakangku.
Rizuki mengangguk dan keluar dari perpustakaan di iringi Luna Ueno,teman akrab Rizuki yg lain.
Mereka ber-3 kelihatan selalu bersama.
Sebenarnya aku nak bertanya pada Erika dan Luna tentang Rizuki,kerna dia tak sekelas denganku,dan tak mengikuti klub apapun.
Rizuki adalah senior kelasku.
Tapi niat itu tentu saja aku urungkan mengingat Erika adalah seorang yg kelewat ramah,begitu juga Luna.jelas mereka akan bertanya lebih banyak,mengapa aku menanyakan teman karib mereka.
Awal perkenalanku dengan Rizuki tampak seperti kebetulan.Siang hari sepulang sekolah,aku berjalan santai sendirian menyeberangi hamparan rumput yg tebal.
Di sana sini masih terdapat banyak siswa yg sedang bersantai di bawah pohon atau berjalan bersama temanya sambil bergurau.
Pemandangan yg tak akan kutemukan di sekolahku dulu.di Tokyo,student seolah di biasakan berjalan cepat dan berwajah serius setiap hari,dengan beban huruf huruf pelajaran dan nilai yg harus di capai.siswa harus benar benar berkutat dengan rumus dan semacamnya untuk mendapatkan nilai yg memenuhi syarat.tak ada waktu istirahat bagi kami,walaupun itu cuma cuti/liburan musim panas.
Dengan perbandingan itu,aku merasa lebih tenang tinggal di kyoto tanpa harus terbebani dengan daftar exam perminggu.
Aku menghentikan langkah,ada benda yg terinjak di kaki aku.
Oh!sebuah dompet berwarna biru!aku membuka dompet tersebut dan menemukan nama Rizuki Haruna Chan terukir indah di bawah selember fhoto yg cantik dan saat itu aku menyadari,aku terpesona!
Dengan rasa penasaran,aku akhirnya bertekad
mengantar dompet Rizuki setelah bertemu dengan siswa yg mengenalnya dan memberitahukan alamat rumah Rizuki.
Setelah 1 1/2 jam aku berkutat dengan daerah membingungkan di kyoto,naik turun bus dan bertanya kepada orang orang di jalan,aku berhasil menemukan rumah Rizuki yg megah.
***bersambung...
ekekeke rasa merepek citenya
Bayangkan korang semua berada di kota kyoto ekk..:-):)
Aku bukan permata penghias mahkota,aku hanya serpihan kaca yang terbuang,aku bukan pujangga yang kau puja,aku hanya penulis murahan,yang terbiar di tepi jalan,karyaku hanya inspirasi picisan,jangankan hendak menulis 10 judul dalam 1 jam,satU bAitpun aku haBiskan berbulan bulan,aku tidak memiliki kepandaian menulis,aku cuma ada keinginan.
Ucapan saya
Selamat datang d'blog saya,yang serba sederhana.
blog ini terbina untuk meluahkan perasaan dan mengisi waktu yang kosong. kepada penulis blog yang telah menyalin atau mencetak karya yang ada dalam blog ini,tanpa seizin saya,di harap me-delete daripada blok anda.
Terima kasih,,atas kerja samanya n perhatianya,,saya sangat menghargainya..
blog ini terbina untuk meluahkan perasaan dan mengisi waktu yang kosong. kepada penulis blog yang telah menyalin atau mencetak karya yang ada dalam blog ini,tanpa seizin saya,di harap me-delete daripada blok anda.
Terima kasih,,atas kerja samanya n perhatianya,,saya sangat menghargainya..
Kamis, 02 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar