Ucapan saya

Selamat datang d'blog saya,yang serba sederhana.



blog ini terbina untuk meluahkan perasaan dan mengisi waktu yang kosong. kepada penulis blog yang telah menyalin atau mencetak karya yang ada dalam blog ini,tanpa seizin saya,di harap me-delete daripada blok anda.



Terima kasih,,atas kerja samanya n perhatianya,,saya sangat menghargainya..

Senin, 06 Desember 2010

Cerpen: 1.000 x 1 ! 1

Tak pernah kuharap,malam ini kudapatkan lagi sosoknya.Seolah tak ada yg berubah,kecuali rambut sebahunya yg kini telah rata dengan tengkuk.Aku segera menghindar darinya,kutakut akan menampakkan diri jika aku telah di lukainya.

Dia kini menancapkan tatapan kearahku.Kuberi senyuman pada dia,dia membalas senyumanku,semakin kuyakin jika tak ada yg berubah pada Helena chan.Senyum itu masih manis.

Sebagai lelaki,aku yg harus mendekat.tapi,kutunggu beberapa menit,bukan tak mungkin,malam ini,di pesta Ultah Firrina,dia menunggu seorang lelaki untuk menemaninya.Jika itu terjadi,masihkah aku berhak terluka,atau di wajibkan untuk bahagia?

Aku harus bahagia!itu yg harus kulakukan sebagai mantan.Mantan yg baik.Bukan mantan yg masih menyisakan cinta!

"Aku tak sangka,kau masih nak datang di pesta Firrina."

Dia datang menyapaku duluan.Sesaat,aku hanya bisa tersenyum.

Firrima memang kukenal lewat Heleena,saat masih pacaran dulu.jadi menurutku,kalaupun aku dan dia harus pisah,Firrina tetaplah sahabatku.lebih dari itupun,mungkin wajar.

Andai aku tahu dia akan datang,aku perlu berpikir dua kali untuk datang di pesta malam ini.Bukan untuk menghindar,tapi sebelum berpisah dulu,telah di sepakati,tak boleh ada pertemuan,kecuali pertemuan tak di sengaja.

Kesepakatan yg pahit memang,tapi itulah yg terbaik,sekaligus mengisyaratkan jika keputusan berpisah bukan akhir dari segalanya.
Masih ada yg harus terjalin setelah cinta terkoyak.Tak ada larangan untuk saling tegur sapa,jika kelak bertemu kemudian.seperti malam ini.

"sendiri?"tanyanya lagi.

Aku mengangguk.mungkin kerna dia juga datang sendiri,hingga memantapkan keputusannya untuk duduk satu meja denganku.aku masih terdiam.
Sukar kuputuskan,apa yg harus kulakukan di depannya.kecut,pahit atau manis?tapi,yg bermain di hatiku,kurasakan ada bekas luka yg hendak mengering,lalu tersentuh tanpa sengaja.Tak sakit,tapi berasa!

Bekas luka itu,pernah kucoba rawat sendiri.Bukan sekali.Mungkin seribu kali.tapi selalu saja terluka lagi,oleh orang yg sama.Heleena chan!

"Heleena!"

Tanpa sadar,aku menyebut namanya.Aku bahkan belum menatap wajahnya,meski kuyakin dia telah mengamati setiap pori pori wajahku,dari tadi.

"kau belum punya kekasih?"

cepat dia mengangguk.itu berarti,aku harus mulai berperang dengan perasaanku sendiri.
Kembali atau bertahan dengan kesendirianku?Akh,aku tak perlu berperang.kesendirian yg sekian lama,harusnya membuatku sadar bahwa ada kedamaian yg menyusup bila kupilih sendiri,daripada harus kembali pada Heleena,lalu mempertahankan ego masing masing.Bergaduh dan terluka lagi.

"kau juga masih sendiri?"

Aku mengangguk,setelah terdiam beberapa lama.

"Aku selalu berpikir,seribu kali kita berpisah lalu bersama lagi,menandakan bahwa perbedaan yg ada di antara kita,memang harus di satukan."

"perbedaan apa?tentang kau yg suka teater,menganggap lawan main kau di teater adalah sahabat sejati,sampai di luar panggung teater,kau tetap memperlakukanya mesra,dan aku yg penulis,selalu kau cemburui setiap aku menulis nama cewek dalam cerpenku."

Dia menghela napas panjang.
Menatap sekeliling,seolah ingin menyadarkanku jika kami berada di tengah pesta.sebaiknya memperlahan suara!

"Aku dan Hendri,hanya teman seprofesi.
sering di pasangkan untuk berperan sebagai dua sejoli,setiap ada pertunjukan.."
"Lalu kau menganggap,Aimah,Rita,Intan dan semua cewek yg pernah kupakai namanya dalam cerpen fiktifku,adalah kekasihku?selingkuhanku?"

"tapi tokoh yg kau sebut namanya itu,benar benar adakan?"

"Tak perlu kujawab.kita tak ada hubungan apa apa lagi?"kataku sinis.

Aku masih ingin bicara.tapi,Firrina datang membawakan dua gelas softdrink.kuteguk sebelum di persilakan.

"kalian datang untuk pesta ultahku,atau rendezvous?"
goda Ferrina.

Heleena dengan sigap memberinya kecupan dan ucapan selamat.
Aku masih bertahan membisu.Hanya tanganku yg masuk ke saku samping celanaku,untuk memastikan bahwa kado untuk Firrina,tak hilang.sebelum kuputuskan untuk memberikan kado itu,Firrina terlanjur pergi dengan alasan tak ingin mengganggu kami berdua.

"Aku yg meminta Firrina untuk mengundang kau kepestanya malam ini,aku rindu bertemu dengan kau"

aku meneguk air liur,itu berarti,dia telah melanggar perjanjian untuk tak bertemu kecuali pertemuan tak di sengaja.padahal,tanpa diundang pun ,aku tetap datang.Aku hapal betul Ultah Ferrina.

======>bersambung...ekekekeke...mcm tdk best.!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar