Ucapan saya

Selamat datang d'blog saya,yang serba sederhana.



blog ini terbina untuk meluahkan perasaan dan mengisi waktu yang kosong. kepada penulis blog yang telah menyalin atau mencetak karya yang ada dalam blog ini,tanpa seizin saya,di harap me-delete daripada blok anda.



Terima kasih,,atas kerja samanya n perhatianya,,saya sangat menghargainya..

Senin, 04 Oktober 2010

Cinta Yang Hampir keram/Musnah 2

Malampun datang,hujan turun dengan tiba tiba meski hanya gerimis.
Di radio lagu gerimis mengalun lembut di bawakan oleh Vety Vera persis dengan suasana malam yang sepi,sesepi hati Rindy yang duduk bersandar sambil memetik gitar mengiringi alunan lagu di radio itu.
Menghibur dirinya sendiri dan di balut oleh kelukaan yg sangat dalam menghasilkan sebuah derita,,Ya...derita yang di sebabkan oleh Cinta.
Rindy semakin sadar bahwa cinta tak selamanya harus memiliki.malam tiada pernah perduli kepada apapun dia berjalan pasti menuju pagi.Rindy mematikan radio kecil tersebut sambil mendesah berat dan terbayang di matanya memory bersama Lia.selama setahun bersama telah tersulam banyak kenangan.bahkan merika telah berhasil melalui rintangan berat di kelas tiga SMA.
Orang tua lia yang semula tak menyetujui hubungan merika berhasil di sadarkan oleh merika.bahwa cinta tidaklah memandang harta dan kekayaan.
Namun kini kenapa Lia begitu mudah percaya pada orang Lain,sedang dia begitu mengenal Rindy.siapa sebenarnya Rindy,apa secepat itu cinta di hati ia putus,begitu tanya hatinya.
Rindy lalu mengambil sebuah fotonya bersama Lia saat di SMA.
Di tatapnya wajah manis di foto itu yang tersenyum riang di pelukanya.hatinya teriris saat menyadari kenyataan saat ini.gadis manis bermata sendu itu bukan lagi yang dulu mencintainya dengan sepenuh hati.
Namun seorang gadis yang sangat membencinya.
"Lia mungkin inilah akhir perjuangan cinta kita.perahu cinta kita terbalik di lautan badai darah,kau tak kuat menahan badai yang datang sehingga menyerah begitu saja dan aku harus tenggelam seorang diri tak ada yang bisa di harap lagi selain mencoba untuk menerima semua yang terjadi,"desisnya.

Rindy kembali mendesah dan melimpar foto tersebut begitu saja keluar.perlahan lahan hujan gerimis membasahi foto tersebut sedikit demi sedikit. foto tersebut terbawa oleh air yang mulai membesar.

"bawalah foto itu wahai hujan,biar semua kenangan terendam,"desinya.
************
ma'aflah kalau ceritanya pendek sangat,cuma ini yang bisa saya postkan..
M0ga kalian terhibur membacanya..

1 komentar:

  1. ema .. u ad bakat mengarang .. k SE dpt lihat ... :) teruskn usaha ... bnyk2kn mbce nvel2 novelis y tlh brjye :) insyaallah ema pn bley bt :)

    BalasHapus