Ucapan saya

Selamat datang d'blog saya,yang serba sederhana.



blog ini terbina untuk meluahkan perasaan dan mengisi waktu yang kosong. kepada penulis blog yang telah menyalin atau mencetak karya yang ada dalam blog ini,tanpa seizin saya,di harap me-delete daripada blok anda.



Terima kasih,,atas kerja samanya n perhatianya,,saya sangat menghargainya..

Jumat, 01 Oktober 2010

Cinta Bukan milik kita

Hembusan angin menyentuh lembut wajah Nanta,dia menoleh lagi pada laki laki yang ada di sampingnya.
"apa boleh buat ray?.kalau itu sudah keputusanmu."ucapnya.
"ma'afkan aku Ta,aku sayang kamu,tapi?.
"yah,,,aku tau itu,kita punya rasa yang sama ray,sampai kapan kita terus tersiksa begini?.aku juga tidak mau keluar dari agamaku untuk ikut agamamu,dan menurutku jalan terbaik untuk kita adalah perpisahan,putus."
"maksud kamu TA?"
"iya ray."
balas Nanta
"tidak ta,itu tidak akan terjadi."
ucap ray,kemudian ia berdiri
"meski agama kita beda,bukan berarti kita harus berkorbankan cinta kita."
ucapnya lagi
"ray",
suara Nanta tertahan,cowok itu kembali duduk,merika diam,tapi tak lama ray bicara
"kita pulang ta?"
"tidak ray,aku mau selesaikan masalah kita,mencari jalan keluar untuk kita",
ucap Nanta
"jalan keluar apa?kita punya cinta yang sama,ketulusan yang sama,kasih sayang yang sama,perhatian yang sama,jadi apa lagi?"
"agama kita beda."
sambung Nanta,Ray mengusap wajahnya dan menghila nafas.
"yah,,,Ta aku tidak tau."
ucapnya
"kalau kamu begiv terus,sampai matipun kita akan tetap begini."
ray diam Nanta juga diam,merika larut dalam pikiran masing masing tapi ray segera memecah kebisuan itu.
"Ta,bila aku islamkan diri pasti keluargaku akan benci sama aku,aku sayang merika,dan aku cuma sama sama sayang kamu,"
balas Nanta,Ray hanya diam
"Ray,untuk sementara ini lebih baik kita tidak ketemu dulu,kita harus mencari jalan terbaik untuk kita,agar kita sama sama tidak keciwa."
ucap Nanta lagi,tapi Ray masih diam ,dia hanya mempermainkan jari jarinya,dan itu tak lepas dari perhatian Nanta.
"Ray,kenapa diam?"
cowok itu mendesah
"iya,..aku tidak tau,apa lagi harus ku ucapkan,"
kembali keduanya membisu sepertinya saat itu dunia penuh dengan kebisuan.tak ada suara burung,tak ada nyanyian daun yang di tiup angin.dunia sepi yang ada hanya dua makhluk yang di belenggu rasa takut,gelisah dan biung,sudah beberapa kali Ray mendesah berat,dan sudah beberapa kali Nanta menatapnya,tapi masih dalam suasana bungkam tak tahan dengan keadaan itu kemudian Nanta berdiri.
"Ray,aku mau pulang?"
tak menunggu jawaban ray,nanta berjalan ray tak tau kalau saat itu Nanta menangis,dia terus berjalan dan tak menOleh lagi sementara Ray masih diam memandang kepergian Nanta.sepertinya saat itu lidah Ray kaku,kakipun seakan terbelenggu,jangankan melarang NANTA pergi,bicarapun dia tak sanggup,tubuhnyapun berat untuk berdiri,baru Nanta menghilang dari pandanganya,dia tersadar dari rasa itu,dia bangkit dari duduknya di ralat wajahnya menatap langit biru yang ternoda gumpalan gumpalan putih,ray berteriak.....
"TUHAN... mengapa kau buat aku begini?",,
*************
pandangan Nanta kosong kedepan,sudah tiga minggu dia tidak bertemu ray,Nanta rindu ray,Yah...,rindu sekali.ternyata dalam tiga minggu ini,Nanta belum dapat jalan terbaik untuk cinta merika,sudah beberapa kali nanta memencit nomor Hp RAY untuk menghubunginya,Ah.,.apa mungkin bukankah Nanta sendiri yang bicara kalau merika tidak perlu bertemu sampai merika menemukan jalan terbaik,dan mungkin juga di sana ray menunggu nanta,menunggu keputusan atau kebingungan memang tak menemukan jalan keluar itu.
*************
bersambung
cerpen ini sudah lama saya buat pd tahun 2008.,waktu ikut perlombaan,,almdulilah cerpen ini jadi juara..
Nantikan kelanjutany,semOga kalian merasa puas membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar