Ucapan saya

Selamat datang d'blog saya,yang serba sederhana.



blog ini terbina untuk meluahkan perasaan dan mengisi waktu yang kosong. kepada penulis blog yang telah menyalin atau mencetak karya yang ada dalam blog ini,tanpa seizin saya,di harap me-delete daripada blok anda.



Terima kasih,,atas kerja samanya n perhatianya,,saya sangat menghargainya..

Senin, 29 November 2010

Aku dan Kenangan

"Jei,dengarkan aku dulu.?"

"untuk apa,?"

Budi hanya diam,aku berdiri dan mendorong kursi.

"Untuk apa mencintaiku Budi,tapi hatimu pada yang lain,"

Lagi lagi hatiku harus terluka,hati kami juga terdua dengan Amai.
Duh,,,seronoknya memang Amai cantik tak heran kalau Budi tergoda.
Ya Tuhan,,,mengapa mata ini harus Kau jadikan saksi pengkhianatan Budi terhadapku,Amai adalah temanku,bukan salahmu Amai bila Budi mengagumimu.

*****

"Amai.!!"

sebuah tamparan melayang di pipi kanan Amai.

"sakit?"

ucap lula marah,kulihat Amai menangis,lula dan teman temanya pergi meninggalkanya.

"ma'afkan mereka ya Mai,?mereka sangat keterlaluan,!"ucapku

"tak,ini salahku,"

"jom,kita masuk kelas,"

"terima kasih Jei,"

mungkin aku salah satu wanita di sekolah ini yang cukup pernah di kenalnya bahkan jadi pacarnya Budh,aku tak tau lagi apakah hubungan kami harus berlangsung seterusnya atau sudah sampai di sini saja.

*****

"Jei,kenapa awak selalu menghindar dariku?"

"Budi,aku nak tanya sama awak??mengapa waktumu banyak tersita buat Amai,bukan buatku?"

sambil aku palingkan wajahku kesamping

"itu kerna aku!!aku,,aku juga mencintai Amai,"

begitu cepat aku angkat wajahku menatap wajah Budi

"mimpikah aku Budi?"

"entahlah jei,aku juga tak bisa mempertahankan segalanya denganmu,"

Budi menggenggam tanganku,cepat cepat aku melepaskan tanganku dari genggaman tangan Budi.

"Ma'afkan aku Jei!!"ucap Budi

aku tak akan pernah membiarkan tangan ini di jemah oleh orang yang membuat noda hitam di kertas putihku.
Aduh,,,tiba tiba terasa pahit air liur di balik lidahku,bagai anak panah yang membawa racun berbisa untuk mematikanku,menancap tajam di jantung ini.

"Bertahun tahun aku menjalin Cinta denganmu,banya sudah kenangan yang kita ukir bersama,rasanya bukan sesuatu yang mudah untuk mengubur segalanya,Budi mungkin saat ini aku tak mampu untuk mema'afkan dan entah sampai kapan aku juga tak tau"ucapku pada Budi

kemudian aku berlari meninggalkan Budi..

*****

"Jei,Budi selingkuh?"

"kami sudah putus Lula,"

"kenapa?"

"kerna Budi menduakan aku Lula,aku tak pernah memaksa Budi untuk tetap bertahan bersama denganku,tapi bila Budi harus dengan yang lain dan memilih Amai,tak banyak bisa aku lakukan kecuali melepasnya dari kehidupanku",

"Jei,awak?"

kubalikkan tubuhku saat lula memandangku dengan beribu tanda tanya.

"Jei,awak tak patah hatikan?"

"Astaga Lula mengapa awak harus bertanya seperti itu,bisa di bilang patah hati,bila kenyataanya sekarang rasa sakit yang ku derita itu masih ada,mungkin mempunyai parut yang mungkin susah untuk di hapus,kenyataanya pahit buatku menjalin cinta selama empat belas purnama kandas di tengah jalan,mengapa harus ada sebuah kenangan,mengapa harus ada sebuah cinta,mengapa harus ada sebuah arti keciwa dan pengkhianatan,bagaimana caraku untuk menjawabnya bila aku menjadi sebuah objek saksi pengkhianatan Budi,"

"Jei,Amai sangat kurang,,kurang ajar,rupanya dia ingin lagi merasakan tamparanku,"

darah lula seakan mendidih,mukanya nampak merah terpancar kemarahanya yang meluap.

"Lula jangan,!,ini akan membuat masalah baru,"

"tak",jawab Lula tegas

Lula benar menuju kelas Amai..

"Lula aku mohon jangan,buat apa awak memarahinya,jangan buat sesuatu permusuhan,awak tau bahwa Budi tak lagi mencintaiku,aku sudah di buang,"

"Jei,dari dulu sampai sekarang awak selalu membela Amai,tak sadarkah dirimu kalau awak sudah di lukai,"

lula tak mendengarkan nasihatku,bahkan dia marah padaku.

*****bersambung


mcm x best citenya,rasa meripik,heE
tulisanya saje masih banyak ejaan yg x benar..t_t :-(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar