cerpen
Love Smile Love Cry
************
AKu masih belum bisa memejamkan mata,kejadian tadi siang benar benar menyisakan segores luka di hatiku,bahkan sampai sekarang aku masih belum bisa percaya dengan pengakuan AdJI.akU berusaha mengingat deteil deteil percapakan kami tadi siang.....
"say,aku boleh ga nanya sesuatu sama kamu?"
tanyaku membuka percakapan setelah bertemu dengan my boy friend's;Adji.
"ya bolehlah.eMangnya mau nanya apa'an sih say?keliatanya serius banget"
"tapi kamu harus janji,kalav kamu ga akan marah marah syaratku,aku takut apa yg dikatakan Rianti kemarin ga benar,lebih lebih aku takut Adji akan tersinggung dan marah dengan pertanyaanku ini.
"kamu tau ga say apa yang ga bisa kulakukan saat bersama dengan kamu?"tanya Adji.
"emangnya apa'an?"tanyaku balik.
"MARAH"
"maksud kamu?"
"Ya marah.saat bersama kamu aku lupa bagaimana cara untuk marah,karna yang ada hanya rasa bahagia,rasa sayang dan sejuta rasa indah lainya.aku selalu berpikir bagaimana cara menjaga rasa itu,sehingga tidak ada waktu dan tempat untuk rasa marah"ungkap Adji.
Aku benar benar melayang mendengar kata kata Adji,meski aku tahu ga semua kata kata itu benar adanya,tapi tetap saja kata kata itu terasa indah,bahkan lebih indah dari puisi cinta yang diberikan pujangga.
"HALLOOO"bisik Adji di dekat telingaku hingga menyadarkanku dari lamunan sesaat."Udah ngelamunya?so,apa yang ingin kamu tanyakan tadi?"
"Ooh,Eeh,mMm anu"entah kenapa aku tiba tiba aku jadi gagu,mungkin efek dari kata Adji barusan yang benar benar terdengar indah saat mengalir di telingaku dan terasa sangat sejuk ketika berlabuh di hatiku.
"OKe,sekarang tarik nafas dalam dalam dan hembuskan perlahan.kalau kamu udah ngerasa agak tenang,baru kamu ungkapkan apa yang pengen kamu tanyakan tadi"ucap Adji lembut.
Oke,aku harus tanyakan kebenaran dari ucapan rianti kemarin,aku ga mau terus di hinggapi rasa penasaran,batinku.
"Oke,gini say,kemarin aku ngobrol dengan rianti,dia teman kampusku,dan katanya dia sepupu kamu"
"dia tau kita pacaran?"tanya Adji dengan ekspresi muka sedikit gugup.
"yup'z!"
"so,apa katanya??"kejar Adji.
"Dia bilang...Dia bilang...kamu udah menikah dan punya satu anak."akhirnya kata kata itu keluar juga dari mulutku.
"apa kamu percaya?"
"itulah alasan kenapa aku ngajak kamu untuk ketemuan di sini.aku ingin dengar kamu bilang kalau apa yang dikatakan Rianti kemarin itu ga benar"
sesaat Adji terdiam,aku benar benar tegang sekaligus takut.aku benar benar.ga tau harus ngapain kalau ternyata yang di katakan rianti itu terbukti benar.
"say,kamu ga akan bilang kalau apa yang dikatakan rianti tu benarkan?"tanyaku memecah kebisuan Adji.
"Aku ga'pernah bahagia denganya,kami di jodohkan dan aku yakin dia juga ga pernah bahagia menikah de........
Bersambung
*************
penasaran???nantikan kelanjutanya,sudah cape nulisnya,he
ma'af kalau cerita saya tidak best,ini untuk pertama kali saya nulis d'blog..
Cerita ini saya dapat ilham dari pengalaman teman saya,walaupun jalan cerita ini tidak sama,tp sedikit sedikit ada juga,he,tapi apapun terima kasih buat teman saya,sehingga saya dapat ide buat cerita ini...
Aku bukan permata penghias mahkota,aku hanya serpihan kaca yang terbuang,aku bukan pujangga yang kau puja,aku hanya penulis murahan,yang terbiar di tepi jalan,karyaku hanya inspirasi picisan,jangankan hendak menulis 10 judul dalam 1 jam,satU bAitpun aku haBiskan berbulan bulan,aku tidak memiliki kepandaian menulis,aku cuma ada keinginan.
Ucapan saya
Selamat datang d'blog saya,yang serba sederhana.
blog ini terbina untuk meluahkan perasaan dan mengisi waktu yang kosong. kepada penulis blog yang telah menyalin atau mencetak karya yang ada dalam blog ini,tanpa seizin saya,di harap me-delete daripada blok anda.
Terima kasih,,atas kerja samanya n perhatianya,,saya sangat menghargainya..
blog ini terbina untuk meluahkan perasaan dan mengisi waktu yang kosong. kepada penulis blog yang telah menyalin atau mencetak karya yang ada dalam blog ini,tanpa seizin saya,di harap me-delete daripada blok anda.
Terima kasih,,atas kerja samanya n perhatianya,,saya sangat menghargainya..
Rabu, 29 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar